Thursday, July 29, 2010

Rasa Hot Merica Kurangi Kalori

KOMPAS.com — Merica, yang kodratnya menu pelengkap untuk menambah rasa pedas, ternyata mendatangkan efek samping yang menguntungkan lingkar pinggang. Rasa pedas dari merica ternyata bisa membakar kalori dan sedikit lemak dari makanan.


Komponen pemicu rasa pedas dalam merica yang berkaitan dengan capsaicin, disebut dihydrocapsiate (DCT), yang menimbulkan rasa hangat di tubuh ternyata bisa diubah untuk mengurangi kalori dan membakar lemak.

"DCT menyebabkan peningkatan pembakaran kalori," kata David Heber MD PhD, peneliti dari University of California Los Angeles. Namun, peningkatan itu tidak terlalu besar, sekitar 100 kalori sehari pada perempuan dan 200 kalori pada laki-laki. Lemak yang dibakar juga tidak terlalu banyak.

Meski secara struktural DCT terkait dengan capsaicin dari merica, DCT tidak memberikan rasa "menggigit" seperti halnya capsaicin.

Dalam rangkaian risetnya, Heber dan tim penelitinya melibatkan 51 pria dan wanita. Semua responden kegemukan dan mereka mendapat asupan makanan dalam bentuk cair sebanyak 800 kalori sehari. Secara acak, para responden mendapat kapsul DCT atau placebo dalam dosis 3 miligram atau 9 mg. Masing-masing tidak tahu apakah mendapat placebo atau DCT.

Pada awal studi dan empat minggu kemudian, tim peneliti mengukur laju metabolisme dan produksi panas setelah mendapatkan makanan cair 400 kalori.

Responden yang mendapat kapsul DCT 9 mg menghasilkan panas tubuh lebih tinggi dan pembakaran lemak lebih banyak dibandingkan dengan kelompok yang mendapat placebo.

Kendati demikian, para peneliti tidak ingin buru-buru menyimpulkan bahwa merica merupakan "obat diet" yang jitu, mengingat responden dalam penelitian tersebut semuanya kegemukan dan mendapat asupan kalori yang terukur dan diawasi ahli nutrisi.

Sambil menanti hasil akhir dari riset dalam bidang ini, memang tidak ada salahnya menambah rasa pedas dalam makanan.