Saturday, July 24, 2010

Nikotin Merusak Otak

Selama berabad-abad, tembakau dikonsumsi oleh masyarakat baik dikunyah ataupun dihisap. Tembakau berasal dari tanaman yang bernama nicotiana tabacum. Alasan mengapa tembakau dihisap oleh banyak orang adalah karena tanaman tersebut mengandung zat yang sangat kuat dan menyebabkan ketagihan yang disebut dengan nama nikotin.

Kini tembakau menempati posisi 'kehormatan' untuk diperingati setiap 31 Mei menjadi 'Hari Anti Tembakau Sedunia“ yang ditetapkan oleh dewan dari Persatuan Bangsa-Bangsa. Begitu banyak manfaat buruk yang diberikan dari tembakau bagi manusia, sehingga para insan yang berpikir jernih dan menempati posisi strategis 'mengatur' dunia memutuskan untuk secara tegas menuntut gerakan menjauhi segala produk tembakau.

Proses yang paling populer mengonsumsi tembakau adalah dibakar dan dihisap atau dihirup aroma pembakarannya. Sangat penting diketahui, asap apapun yang masuk kedalam organ pernapasan sampai saat ini tidak ada yang memberikan manfaat kesehatan, bahkan tidak memberikan kehidupan melainkan kematian.

Ketika tembakau dihisap, nikotin diserap ke dalam paru-paru dan dengan cepat berpindah ke aliran pembuluh darah yang mengalir ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Faktanya, nikotin mencapai otak dalam jangka waktu 8 detik setelah tembakau dihisap. Menurut American Cancer Society, nikotin yang masuk melalui asap rokok mencapai otak lebih cepat dibandingkan obat yang masuk melalui intravena (IV) atau pembuluh darah. Terdapat banyak faktor yang menentukan lamanya nikotin bertahan di dalam tubuh seseorang. Umumnya nikotin dan produk lainnya bertahan selama 3-4 hari di dalam tubuh.
Dalam konsentrasi tinggi, nikotin dapat mematikan, satu tetes nikotin yang dimurnikan dalam mulut dapat membunuh seseorang. Karena efeknya yang mematikan tersebut maka nikotin juga dipakai sebagai pestisida selama berabad-abad.

Otak terdiri dari ribuan sel saraf yang berkomunikasi melalui zat kimia yang disebut neurotransmitter. Seperti layaknya kunci, neurotransmitter hanya cocok untuk gembok khusus yang disebut dengan reseptor. Molekul nikotin berbentuk seperti neurotransmitter yang disebut dengan asetilkolin dimana reseptor ini berperan dalam berbagai fungsi tubuh, mempengaruhi pergerakan otot, bernapas, detak jantung, dan memori. Asetilkolin juga mempengaruhi mood, nafsu makan, daya pikir, dan banyak lagi.
Nikotin mengaktifkan bagian dari otak yang memproduksi perasaan ‘senang’ dengan mengaktifkan hormone dopamin. Kerja dari nikotin menyerupai kokain dan heroin sehingga menyebabkan ketagihan.

Otak merupakan bagian dari tubuh yang mengatur segala fungsi organ. Otak yang sehat akan menghasilkan perilaku yang sehat. Mudah lupa merupakan gejala awal dari kepikunan (demensia) dimana demensia terjadi karena degenerasi sel-sel saraf akibat dari gangguan fungsi intelektual maupun memori. Menurut penelitian yang dilakukan di Brain and Mind Research Institute di University of Sydney, Australia, merokok sendiri merupakan salah satu faktor risiko dementia yang terjadi akibat dari penyakit Alzheimer. Hal ini memang kontradiktif dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa rokok melindungi dari dementia. Penelitian ini diterbitkan di dalam European Journal of Pharmacology tahun 2010.

Demensia sendiri akan menyebabkan gangguan kualitas hidup dan hubungan sosial. Demensia karena penyakit Alzheimer umumnya mulai menyerang pada usia 40-50 tahun. Pada saat itu massa otak akan mulai berkurang karena terjadinya kematian sel saraf secara cepat. Akibatnya terjadilah gangguan transmisi antar sel karena menurunnya jumlah asetilkolin dan digantikan oleh nikotin dengan cara kerja yang menyerupai asetilkoln